Sore itu kuterima kabar.. sontak seakan kaca di sebuah rumah besar yang pecah
dihadapanku hingga suaranya menusuk telingaku dan langsung mengoyak-ngoyakan
dan menghantam hati yang kala itu sedang
rapuh. Sesaat aku menjerit terhadap diriku sendiri hingga aku tak bisa
menahan nya dan seketika itu deras mengalir dari pelipisku air mata yang tak
dapat kubendung lagi. Setengah tak percaya kalau ini harus terjadi disaat aku
yang tak berdaya tertegun dan berkata aku belum bisa membahagiakan beliau.. aku belum
biasa berbuat apa-apa untuk nya. Namun mungkin Tuhan berkehandak lain, beliau
harus segera mengambil pasport untuk terbang kesana dan tak akan kembali lagi, mungkin beliau hanya bisa menatap
kami dari sana. Terkadang hati ku bergumam mengapa harus secepat ini,
mengapa harus sekarang,... aku masih merindukannya kami belum bersua semnjak
kedatangan ku terkahir di rumah kami tercinta. Ku tak tau kalau saat itu
pemberian ice cream terakhir untuk ku dan bisa duduk dibelakang punggungmu juga
menatapmu. Ku tak tau kalu saat itu akan menjadi pertemuan terakhir untuk ku.
Disaat
aku sepi sendiri disini menatap waktu yang terus bergulir dan hanya ditemani
iringan dentingan melodi, saat itu juga aku bisa merindukanmu dan mengingatmu
namun segera ku panjatkan doa untuk mu, agar kau tak kesepian juga disana
karena disini anak mu akan selalu memanjatkan doa untuk mu, setiap saat setiap detik mengingatmu, mungkin ini tak
seberapa dengan pengorbanan mu selama ini, merawat ku hingga aku berusia 21
tahun ini. Ayah.. terimakasih beribu terimakasih yang belum sempat aku ucapkan
padamu, entah harus bagaimana lagi caranya kini kau terlalu jauh dari
pandanganku, kini kau terlalu jauh untuk aku bisa bertemu dengan mu. Di usia ku
yang menginjak 21 tahun aku benar-beanr merasakan arti pentingnya dirimu, rasa
kangen yang mungkin tidak akan dirasakan oleh pasangan kekasih sekalipun karena
lebih keras dari yang kubayangkan. Kau...... adalah ayah terbaik yang pernah
kumiliki, kau mendidik ku hingga aku menjadi besar kau juga pemberi motivasi
hidupku selama ini, aku merasa sangat nyaman jika kau berada disampingku
apalagi ketika semua para keluarga sedang berkumpul, aku merasa bangga sekali
memmilikimu ketika itu. Kau orang yang tangguh, pekerja keras, bertanggung
jawab, berwibawa dan benar benar mencintai keluarga. Dari kecil hingga seperti
sekarang ini kau selalu memanjakanku, kau juga selalu beri nasehat dan saran disaat ku bimbang.
Canda gurau serta kejayusan yang sering ku hampiri saat ku berada di rumah
selalu mencairkan dan menghangatkan kita semua seberat dan sebesar apapun beban
masalah yang sedang menghampiri itu seketikahilang jika kita sedang bersama,
walau kini aku tidak akan pernah mendengarkannya lagi namun kau akan selalu
dihati kami. Tiap saat ku merindukanmu hanyalah doa yang bisa kukirimkan
untukmu disana, Tuhan..............jagalah beliau disana, berikan tempat terbaik
unuknya disana, sperti saat dia menjagaku disini. Tuhan berikan kami semua
kekuatan dan ketabahan untuk bisa menjalani esok hari, agar kita semua bisa
meliahat beliau bahagia disana walau mungkin ini berat namun aku percaya pada semua dibalik semua rencanamu pasti ada
hikmah dan kebahagiaan ketika saya melihat pelangi dalam mimpi itu menggores
langit biru diantara hamparan gunung hijau itulah langit yang habis di terpa
badai hujan kemudian badai tersebut berhenti lalu kemudian berganti menjadi
birunya langit yang dihiasai keindahan pelangi cinta. Kami semua
mencintaimu.... Tuhan kami mohon agar nanti kau mempertemukan kami kembali
disana amin....ALLAHUMMAGFIR LAHU WARHAMHU WA AFIHI WA'FU ANHU Semoga Allah SWT senantiasa menjagamu dan menghormati kedatanganmu,
Menerangi kuburmu dengan Cahaya yang terang..Menempatkanmu di tempat terindah
Dan Semoga ALLAH SWT mempertemukan kami di surgaNYA kelak...
Amin...
Dan Semoga ALLAH SWT mempertemukan kami di surgaNYA kelak...
Amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar